Journal of Nursing and Health https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/index.php/jnh <p><strong>Journal of Nursing and Health (JNH)</strong> -<a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1451270756" target="_blank" rel="noopener"> ISSN 2502-1524</a> (Online - Electronic) is a peer-reviewed, open access scholarly journal publishes high-quality manuscripts on innovative research covering all aspects of nursing and health science core The scope is in the fields of health (basic nursing, medical/surgical nursing, pediatric nursing, maternity nursing, women nursing, community health nursing, pediatric nursing, family nursing, emergency nursing, mental nursing, gerontic nursing, education in nursing, public health, and also nursing management, hematology, clinical chemistry, immunoserology, microbiology, parasitology, clinical toxicology, molecular biology, health information technology, medical records). <strong>The journal is published four times a year, namely March, June, September and December</strong>.</p> Yakpermas Press en-US Journal of Nursing and Health 2502-1524 Hubungan Perilaku Merokok dengan Hasil Pemeriksaan Mikroskopis Bakteri Tahan Asam di RSU Maguan Husada Wonogiri https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/index.php/jnh/article/view/394 <p>Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis that can affect the lungs and other organs. Indonesia has the second highest case of pulmonary TB in the world after India. Tuberculosis cases in the Wonogiri Regency area in 2020 amounted to 2,062 patients. There are several groups of people who have a higher risk of developing TB disease, one of which is smokers. Indonesia is the third largest cigarette consumer in the world. The purpose of this study was to determine the relationship between smoking behavior and the results of microscopic examination of Acid Resistant Bacteria at Maguan Husada Wonogiri General Hospital. This research method is an observational analytic study with a cross sectional design. The sample in this study amounted to 43 respondents obtained using purposive sampling technique.&nbsp; The study was conducted using sputum samples with the Ziehl Neelsen staining method. The statistical test used was Chi Square.&nbsp; The results of the Chi Square test obtained a value of p = 0.045 can be concluded that there is a relationship between smoking behavior and the results of microscopic examination of Acid Resistant Bacteria at Maguan Husada Wonogiri General Hospital.</p> Vector Stephen Dewangga Rizky Fadzillah Sungka Copyright (c) 2025 Vector Stephen Dewangga, Rizky Fadzillah Sungka https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-12-29 2024-12-29 9 4, Desember 37 45 Uji Kesuaian Pemeriksaan BTA Metode Ziehl Neelsen dengan GeneXpert pada Pasien Tuberkulosis Paru https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/index.php/jnh/article/view/402 <p><strong>Tuberculosis is a persistent bacterial infection caused by MycobacteriumTuberculosis. While it primarily affects the lungs, leading to pulmonary TB, the bacteria can also invade other organs, resulting in extrapulmonary TB. Early detection of TB cases is crucial for effective disease management. Combining traditional microscopic methods like Ziehl-Neelsen (ZN) staining with modern molecular technologies such as the GeneXpert molecular rapid test offers significant advantages in TB diagnosis. This approach enhances accuracy and expedites results, facilitating more effective identification and treatment of both pulmonary and extrapulmonary TB infections. This study seeks to assess the agreement between microscopic examination outcomes and GeneXpert (TCM) results in pulmonary TB patients. The research methodology is analytical, employing a cross-sectional approach to simultaneously collect and directly examine both independent and dependent variables. The study sample comprises 83 participants who underwent both GeneXpert and microscopic examinations. GeneXpert utilizes Real Time RT PCR, while microscopy employs Ziehl-Neelsen staining with specific dye. Diagnostic test evaluation utilizes a 2x2 table, with sensitivity recorded at 82.35%, specificity at 100%, and a Kappa test yielding a 0.94 agreement level between the methods. This research demonstrates a significant correlation between GeneXpert and ZN in diagnosing TB patients.</strong></p> Sutriadi Muhammad Taufiq Qurrohman Copyright (c) 2025 Sutriadi, Muhammad Taufiq Qurrohman https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-12-30 2024-12-30 9 4, Desember 63 68 PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN MALARIA DENGAN SAMPEL DARAH YANG SEGERA DAN DITUNDA DIPERIKSA https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/index.php/jnh/article/view/422 <p><em>Malaria, penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles, merupakan tantangan kesehatan global dengan jutaan kasus dan ribuan kematian setiap tahunnya. Diagnosis yang cepat dan akurat sangat penting untuk pengobatan dan pengendalian penyakit guna mencegah penyebaran lebih lanjut. Pemeriksaan malaria melalui mikroskopis menggunakan sampel darah EDTA telah lama menjadi metode yang terpercaya karena kemampuannya mengidentifikasi jenis Plasmodium. Namun, penundaan dalam pemeriksaan dapat menyebabkan perubahan morfologi parasit, memengaruhi akurasi hasil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan malaria dengan sampel darah yang segera dan ditunda diperiksa di RSUD Sele Be Solu Kota Sorong. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif bersifat eksperimental. Populasi dalam penelitian adalah jumlah rata - rata pasien malaria rawat inap dan rawat jalan yang diambil selama 2 bulan terakhir yang ada di RSUD Sele Be Solu Kota Sorong pada bulan Februari-Maret 2024. Sampel yang akan diambil menggunakan total sampling berupa langsung diperiksa dalam waktu &lt; 1 jam dan dengan ditunda pemeriksaan dalam waktu 4 jam. Pemeriksaan dilakukan pada sampel atau pasien yang sama. Hasil pemeriksaan mikroskopis malaria yang segera dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan darah EDTA di Laboratorium RSUD Sele Be Solu Kota Sorong didapatkan nilai rata-rata hasil sebesar 13.238,73 sedangkan pada yang ditunda pemeriksaan dengan menggunakan darah EDTA di Laboratorium RSUD Sele Be Solu Kota Sorong didapatkan nilai rata-rata hasil sebesar 8.895,5. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil pemeriksaan malaria dengan sampel darah yang segera dan ditunda diperiksa&nbsp; yaitu mengalami penurunan di RSUD Sele Be Solu Kota Sorong (p=0,023).</em></p> adhi kumoro Copyright (c) 2025 adhi kumoro https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-12-29 2024-12-29 9 4, Desember 27 36 10.52488/jnh.v9i4, Desember.422 Perbandingan Kejadian Post Operative Sore Throat (POST) Pada Pasien Pasca General Anestesi Dengan Tindakan Laryengal Mask Airway (ETT) dan Endotracheal Tube (ETT) : A Review https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/index.php/jnh/article/view/431 <p>General anestesi dengan teknik intubasi<em> Endotracheal Tube (ETT) dan Laryngeal Mask Airway (LMA)</em> sering digunakan oleh praktisi anestesi baik dokter anestesi maupun penata anestesi. <em>Post Operative Sore Throat (POST</em>) merupakan salah satu komplikasi yang paling banyak dilaporkan setelah dilakukannya General Anestesi (GA) dengan insiden setinggi 60% yang berdampak pada kepuasaan pasien dan biaya pengobatan yang meningkat. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pencarian data melalui website portal jurnal yang dapat dengan mudah diakses seperti<em> google scholar, scinedirect, dan pubmed</em>. Hasil yang diperoleh dari metode pencarian ini terbatas pada <em>Randomized Control Triall, kuantitatif experiment dan kuantitatif</em>, disusun dalam bahasa Inggris atau Indonesia.Fokus analisis adalah artikel yang diterbitkan selama lima tahun terakhir dari Oktober 2019 hingga Oktober 2024. Secara keseluruhan, pemilihan antara ETT dan LMA harus disesuaikan dengan jenis operasi, durasi, serta kondisi klinis pasien. LMA lebih disarankan pada operasi singkat atau pada pasien yang berisiko tinggi mengalami POST, karena pemasangannya yang kurang invasif. Di sisi lain, ETT lebih cocok untuk operasi dengan durasi panjang atau pada pasien yang membutuhkan stabilitas jalan napas tinggi, meskipun dengan konsekuensi risiko POST yang lebih tinggi.LMA terbukti bisa meminimalisir angka kejadian POST dibandingkan ETT. Namun ada yang harus di perhatikan seperti jenis operasi, lama operasi dan kondisi klinis pasien. Tenaga anestesi disarankan mempertimbangkan durasi operasi, usia, jenis kelamin, dan ukuran alat dalam memilih teknik LMA atau ETT untuk mengurangi risiko POST. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan panduan klinis berbasis bukti yang optimal.</p> Mochammad Farrel Rizki Ramdhani Made Suandika Emiliani Elsi Jerau Copyright (c) 2025 Mochammad Farrel Rizki Ramdhani, Made Suandika, Emiliani Elsi Jerau https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-12-29 2024-12-29 9 4, Desember 127 136 10.52488/jnh.v9i4, Desember.431 Analisis Penerapan Integrasi Kebidanan Konvensional Dan Komplementer Dalam Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak Pada Rumah Sakit Asfiyak Kediri https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/index.php/jnh/article/view/442 <p><strong>Pendahuluan </strong>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan integrasi kebidanan konvensional dan komplementer dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di Rumah Sakit Asfiyak Kediri. Integrasi kebidanan konvensional dan komplementer bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan memadukan pendekatan medis modern dengan terapi alternatif yang lebih holistik. Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat tambahan dalam mengelola berbagai masalah kesehatan ibu dan anak, seperti nyeri persalinan, stres, kecemasan, serta mendukung pemulihan pasca persalinan. <strong>Metode </strong>Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam terhadap tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelayanan kebidanan, serta analisis dokumentasi mengenai prosedur dan pelaksanaan kebidanan komplementer di rumah sakit. Fokus utama penelitian ini meliputi pemahaman tentang jenis terapi komplementer yang digunakan, tantangan dalam implementasi integrasi, serta persepsi tenaga kesehatan dan pasien terhadap manfaat dan efektivitas integrasi kedua pendekatan tersebut. <strong>Hasil </strong>Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai sejauh mana kebidanan konvensional dan komplementer dapat diintegrasikan dalam praktik sehari-hari, serta memberikan rekomendasi untuk peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan pendekatan yang lebih menyeluruh dan berbasis bukti. <strong>Kesimpulan </strong>Integrasi ini dapat menjadi model pelayanan kesehatan yang lebih terpadu dan berorientasi pada kesejahteraan fisik dan mental ibu dan anak.</p> Rista Novitasari Hidayatun Nufus Evi Rosita Copyright (c) 2024 Rista Novitasari, Hidayatun Nufus, Evi Rosita https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-12-30 2024-12-30 9 4, Desember 11 19 10.52488/jnh.v9i4, Desember.442 GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans PADA DIABETES MELLITUS LANSIA https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/index.php/jnh/article/view/398 Zuzun Farida Muhammad Taufiq Qurrohman Copyright (c) 2025 Zuzun Farida, Muhammad Taufiq Qurrohman https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-12-29 2024-12-29 9 4, Desember 53 62 10.52488/jnh.v9i4, Desember.398 HUBUNGAN POLIMORFISME GEN MTHFR C677T DENGAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH PADA PASIEN JANTUNG KORONER https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/index.php/jnh/article/view/405 Didik Wahyudi Copyright (c) 2025 Didik Wahyudi https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-01-15 2025-01-15 9 4, Desember 10.52488/jnh.v9i4, Desember.405 Dinamika Sosial Ekonomi Dan Dukungan Keluarga Pada Skizofrenia: https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/index.php/jnh/article/view/427 <p><strong><em>Status ekonomi keluarga dan dukungan keluarga berperan penting dalam kesehatan mental individu, terutama bagi mereka yang mengalami gangguan mental berat seperti skizofrenia. Ketidakstabilan ekonomi dapat meningkatkan risiko pengembangan penyakit mental serius, sementara dukungan keluarga yang optimal dapat membantu memperbaiki kepatuhan pengobatan dan menurunkan angka kekambuhan. Kajian literatur ini mengevaluasi berbagai studi yang meneliti pengaruh status ekonomi dan dukungan keluarga terhadap kesehatan mental, terutama pada pasien skizofrenia. Studi-studi yang dianalisis melibatkan penelitian kuantitatif dan kualitatif, termasuk desain cross-sectional, longitudinal, dan Randomized Control Trial (RCT) sejumlah 14 artikel dengan penilaian kualitas JBI. Studi menunjukkan bahwa ketidakstabilan ekonomi berhubungan dengan peningkatan risiko gangguan mental, dan dukungan keluarga yang baik dapat menurunkan angka kekambuhan. Dukungan finansial serta psikoedukasi keluarga ditemukan dapat meningkatkan stabilitas emosional pasien. Namun, beberapa keterbatasan metodologis ditemukan, seperti pendekatan penelitian yang beragam dan keterbatasan ukuran sampel. Dukungan keluarga dan status ekonomi berperan penting dalam mengurangi risiko kekambuhan pada pasien gangguan mental berat. Peningkatan dukungan bagi keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas, termasuk bantuan finansial dan psikoedukasi, dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien. Penelitian mendatang dengan sampel lebih besar dan pendekatan longitudinal diperlukan untuk memahami lebih jauh dinamika ini.</em></strong></p> I Kadek Sugitayasa I Wayan Gede Artawan Eka Cokorda Bagus Jaya Lesmana Copyright (c) 2024 I Kadek Sugitayasa, I Wayan Gede Artawan Eka , Cokorda Bagus Jaya Lesmana https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-01-04 2025-01-04 9 4, Desember 10.52488/jnh.v9i4, Desember.427 EFEKTIVITAS AUDIOVISUAL FILM KARTUN DENGAN STORYTELLING TERHADAP NYERI PROSEDUR INVASIF ANAK PRASEKOLAH https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/index.php/jnh/article/view/439 <p><strong><em>ABSTRAK</em></strong></p> <p><strong><em>Angka kesakitan anak di Indonesia berkisar 13.55 persen, sedangkan prosentase anak yang dirawat dan menjalani hospitalisasi sekitar 19 dari 1000 anak. Hospitalisasi mengharuskan anak mendapat prosedur invasive yang membuat anak cemas dan nyeri. Anak prasekolah cenderung bereaksi menolak perawatan dan tidak kooperatif saat merasakan nyeri akibat prosedur invasif, sehingga mengganggu perawatan. Terapi farmakologis berupa pemberian analgetik berdampak tidak menyenangkan, sehingga dibutuhkan terapi nonfarmakologi. Salah satu manajemen nyeri nonfarmakologi yang dapat diterapkan adalah audiovisual dan storytelling. Rancangan penelitian ini quasy experiment posttest only with control group design, dengan membandingkan antara kelompok audiovisual dan kelompok storytelling. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan pendekatan consecutive sampling (sampel berurutan). Kriteria inklusi penelitian ini yaitu anak usia 4-6.5 tahun, tingkat kesadaran komposmentis, mendapat prosedur pemasangan infus. Jumlah sampel 32 pasien dengan pembagian 16 pasien kelompok audiovisual dan 16 kelompok storytelling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Wong Baker Pain Scale (WBS). Hasil penelitian menunjukkan rerata tingkat nyeri kelompok audiovisual yaitu 5.63 dengan rentang nyeri skala 4-8. Rerata tingkat nyeri pada kelompok storytelling yaitu 3.88 dengan rentang nyeri skala 4-8. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan terdapat perbedaan tingkat nyeri pada kelompok audiovisual film kartun dengan kelompok storytelling (p value 0.031). Kesimpulannya storytelling lebih efektif untuk menurunkan nyeri prosedur invasif pada anak prasekolah dibandingkan dengan audiovisual film kartun. Implikasi keperawatannya storytelling dapat diterapkan di ruang anak untuk mengatasi nyeri prosedur invasif.</em></strong></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> Noor Yunida Triana Siti Haniyah Copyright (c) 2025 Noor Yunida Triana, Siti Haniyah https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-12-29 2024-12-29 9 4, Desember HUBUNGAN MANAJEMEN INFORMASI REKAM MEDIS DENGAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN BERDASARKAN SNARS DI RSU PROVINSI NTB https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/index.php/jnh/article/view/444 <p>Di Indonesia, Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) menyediakan panduan komprehensif bagi rumah sakit untuk mengelola dan menilai kualitas layanan kesehatan, termasuk di dalamnya manajemen informasi rekam medis, penelitian ini &nbsp;bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana manajemen informasi rekam medis dapat mempengaruhi peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit tersebut. Fokus utama penelitian ini adalah pada aspek akurasi, aksesibilitas, dan kerahasiaan data rekam medis serta dampaknya terhadap kualitas pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien.</p> <p>Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survei. Data diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada tenaga medis dan staf administrasi di RSU Provinsi NTB yang terlibat dalam manajemen informasi rekam medis. Analisis data dilakukan menggunakan metode statistik deskriptif.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa akurasi data rekam medis sangat berpengaruh terhadap diagnosis dan pengobatan yang tepat, namun terdapat beberapa kasus kesalahan pencatatan yang perlu diperbaiki. Aksesibilitas data rekam medis cukup baik, namun ada kendala dalam sistem teknologi informasi yang kadang mengalami gangguan. Kerahasiaan data pasien terjaga dengan baik, tetapi perlu peningkatan dalam keamanan data untuk mencegah kebocoran informasi.</p> <p>Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa manajemen informasi rekam medis memiliki hubungan yang signifikan dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RSU Provinsi NTB. Beberapa aspek yang perlu ditingkatkan meliputi akurasi pencatatan data, peningkatan sistem teknologi informasi, dan keamanan data rekam medis. Saran yang diberikan termasuk pelatihan berkelanjutan bagi tenaga medis dan staf administrasi, peningkatan infrastruktur teknologi informasi, serta penerapan protokol keamanan data yang lebih ketat.</p> <p>Kata kunci : Manajemen Informasi, Rekam Medis, peningkatan Mutu, Keselamatan Pasien</p> Lalu Pratama Doni Copyright (c) 2025 Lalu Pratama Doni https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-01-16 2025-01-16 9 4, Desember IDENTIFICATION OF STH EGG CONTAMINATION IN BASIL LEAVES AT PAAL DUA RESTAURANT IN MANADO CITY https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/index.php/jnh/article/view/399 <p><strong><em>Worm infections are infections that occur in the human body caused by worm parasites. Soil Transmitted Helminth (STH) is an intestinal nematode that requires soil to mature throughout its life stages, transitioning from a non-infectious form to an infectious form. STH infection can be caused by various things, one of which is by consuming raw vegetables. Fresh vegetables are a side dish that is commonly consumed by Indonesian people and one of them is basil leaves. This research was conducted in Paal Dua District, Manado City, totaling 7 sub-districts. The aim of the research was to see whether there was STH egg contamination on basil leaves served as fresh vegetables. This type of research is descriptive. Worm eggs examination uses the sedimentation method which has a high level of sensitivity. Samples for this study were taken from 25 lalapan restaurants, each of which was taken twice and examined at intervals of one week. The research results showed that 7 samples (28%) were positively contaminated with STH with the Ascaris lumbricoides species. The conclusion of this research is that there is STH worm egg contamination in samples of basil leaves served as fresh vegetables in Paal Dua District, Manado City. Therefore, it is very important to improve personal hygiene starting from how to wash fresh vegetables properly and correctly to how to store stock and even paying attention to clean and proper equipment so that this can minimize contamination of STH eggs in raw vegetables served as fresh vegetables, one of which is basil leaves.</em></strong></p> Indra Elisabet Lalangpuling Copyright (c) 2025 Indra Elisabet Lalangpuling https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-12-29 2024-12-29 9 4, Desember 69 76 10.52488/jnh.v9i4, Desember.399 PENGARUH KUALITAS SPUTUM TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN TEST CEPAT MOLEKULER DAN KULTUR MEDIA CAIR PADA PASIEN RAWAT INAP DI RS PARU dr ARIO WIRAWAN SALATIGA https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/index.php/jnh/article/view/413 <p><em>Tuberculosis is </em><em>persisntent bacterial infection </em><em>caused by Mycobaterium tuberculosis. The types of laboratory examination currently used in the TB program was microscopic examination, culture, sensitivity test.</em><em> Sputum quality is one of the determinants of the examination</em><em>. Macroscopically, good quality sputum is thick, purulent, contains more than 25 leukocyte cells per field of view, has rust green color with a volume 3,5 ml per collection, and spesific smell. The study to find the determine effect of sputum quality on </em><em>GenXpert moleculer rapid test</em><em> and </em><em>MGIT</em><em>. This research uses the Post Test Only Control Group Design method with a Cross Sectional design. </em><em>S</em><em>amples for this research were 60 samples</em><em> who unerdent both GenXperrt and Liquid media cultue</em><em>. The statistical test using Chi Square. Based on the results of research, TCM results were negative, 16 (48.48%) of sputum of bad quality were negative; 17 (51.51%); Positive good quality sputum 14 (51.85); sputum bad quality , negative results were 13 (48.24%). MGIT culture of 60 samples of good quality sputum was negative, 16 (48.48%) of bad quality sputum were negative; 17 (51.51%); Positive good quality sputum 14 (51.85); sputum quality was not good, negative results were 13 (48.24%). The chi square test results for TCM and MGIT culture obtained a value of p = 0.795 (&gt; 0.05). It can be concluded that there are not effect of sputum quality on TCM examination and MGIT culture.</em></p> Retno Listyowati Muhammad Taufiq Qurrohman Copyright (c) 2024 Retno Listyowati, Muhammad Taufiq Qurrohman https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-01-04 2025-01-04 9 4, Desember 10.52488/jnh.v9i4, Desember.413 EFEK INDUKSI MIKROPLASTIK TERHADAP JUMLAH NEUTROFIL DAN LIMFOSIT PADA MENCIT (Mus musculus L.) https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/index.php/jnh/article/view/429 <p><strong><em>Mikroplastik adalah polimer yang sulit atau tidak bisa di degradasi secara sempurna sehingga akan menyisakan partikel plastik yang kecil serta akan berdampak pada lingkungan dalam jangka waktu yang lama, salah satu dampak dari mikroplastik adalah terjadinya kerusakan jaringan yang mempengaruhi jumlah sel leukosit, diantaranya sel neutrofil dan limfosit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetajui efek mikroplastik terhadap jumlah sel neutrofil dan sel limfosit pada mencit jantan (Mus musculus). Metode penelitian ini terdiri dari pembuatan mikroplastik dengan memanaskan air botol kemasan di oven dengan suhu 60<sup>o</sup>C selama 2 jam, kemudian pengujian partikel mikroplastik menggunakan mikroskop elektron Hitachi TM 3000. Dilanjutkan dengan proses pengelompokan mencit dibagi menjadi 2 yaitu kelompok negatif dan kelompok positif. Setelah itu, dilanjutkan induksi mikropalstik pada mencit kelompok positif dselama 14 hari. Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan sel neutrofil dan sel limfosit menggunakan apusan darah dengan pewarnaan giemsa. Kemudian dilakukan hitung sel neutrofil dan limfosit dengan cara melihat jumlah sel pada setiap lapang pandang dengan jumlah total sel 100 sel. Terakhir adalah analisa data menggunakan independent T Test dengan nilai signifikansi 95% (p&lt;0,05). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menujukkan bahwa pada rata-rata jumlah sel neutrofil didapatkan terjadi peningktan yang signifikan (0,004&lt;0,05) sel neutrofil pada kelompok positif dengan rata-rata jumlah 47,50<u>+</u>7,62 dibandingkan dengan rata rata jumlah pada kelompok negatif adalah 32,5<u>+</u>5,99. Pada sel limfosit kelompok positif rata-rata jumlah sel limfosit adalah 46<u>+</u>15,148 sedangkan pada sel limfosit kelompok negatif adalah 61<u>+</u>11,118 sehingga terjadi penurunan namun tidak terjadi perbedaan yang signifikan (0,07&gt;0,05). Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa efek mirkopalstik dapat meningkatkan sel neutrofil dan dapat menurunkan sel limfosit.</em></strong></p> Ahdiah Imroatul Muflihah Copyright (c) 2024 Ahdiah Imroatul Muflihah https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-01-04 2025-01-04 9 4, Desember 10.52488/jnh.v9i4, Desember.429 Formulasi dan Evaluasi Krim Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) dengan Variasi Konsentrasi Basis Asam Stearat dan Trietanolamin https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/index.php/jnh/article/view/440 <p>Ketepeng Cina (Cassia alata L.) merupakan tumbuhan yang hidup liar di ekosistem hutan hujan tropis yang lembab yaitu di area pinggiran rawa hingga di tepi jalan, tersebar luas di Pulau Papua dan disebut “Daun Kaskado” karena dimanfaatkan bagian daunnya sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit “Kaskado” atau penyakit tinea imbrikata. Tujuan penelitian ini adalah untuk memformulasikan dan mengevaluasi krim ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata L) dengan variasi konsentrasi basis asam starat dan trietanolamin, Pembiuatan ekstrak ketepeng cina dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Formulasi sediaan krim ketepeng cina dengan memvariasikan konsentrasi asam sterat dan trietanolamin sebanyak 3 variasi konsentrasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun ketepeng cina dapat diformulasikan menjadi sediaan krim menggunakan basis asam stearate dan trietanolamin dan menghasilkan sifat fisik krim yang baik.</p> Risna Risna Gabriela Litaay Copyright (c) 2024 Risna Risna, Gabriela Litaay https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-12-29 2024-12-29 9 4, Desember 1 10 10.52488/jnh.v9i4, Desember.440