Journal of Nursing and Health https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/jnh <p><strong>Journal of Nursing and Health (JNH) Akper Yakpermas Banyumas</strong> -<a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1451270756" target="_blank" rel="noopener"> ISSN 2502-1524</a> (Online - Electronic) is a peer-reviewed, open access scholarly journal publishes high-quality manuscripts on innovative research covering all aspects of nursing and health science core The scope is in the fields of health (basic nursing, medical/surgical nursing, pediatric nursing, maternity nursing, women nursing, community health nursing, pediatric nursing, family nursing, emergency nursing, mental nursing, gerontic nursing, education in nursing, public health, and also nursing management, hematology, clinical chemistry, immunoserology, microbiology, parasitology, clinical toxicology, molecular biology, health information technology, medical records). <strong>The journal is published four times a year, namely March, June, September and December</strong>.</p> Yakpermas Press en-US Journal of Nursing and Health 2502-1524 ANALISIS KADAR RETIKULOSIT BERDASARKAN KATEGORI KADAR TIMBAL DARAH PADA PEROKOK AKTIF https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/jnh/article/view/473 lLaurentia Filda Safira Wimpy Wimpy Copyright (c) 2025 lLaurentia Filda Safira, Wimpy Wimpy https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-08-06 2025-08-06 10 2 108 115 PERBEDAAN KADAR ZAT BESI SERUM BERDASARKAN STATUS KADAR TIMBAL DARAH PADA PEROKOK AKTIF https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/jnh/article/view/472 <p><strong><em>Exposure to lead (Pb) from cigarette smoke can interfere with iron (Fe) metabolism in the human body. Inhaled lead enters the bloodstream through the lungs and binds to erythrocytes, potentially affecting the absorption and distribution of iron. Active smokers are at risk of accumulating heavy metals such as lead, which over time may disrupt the balance of essential micronutrients, including iron. This study aims to analyze the difference in serum iron levels based on blood lead status among active smokers. This research used an analytical observational approach with a cross-sectional design. A total of 20 active smokers were selected using purposive sampling. Blood lead levels were measured using Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectroscopy (ICP-OES), while serum iron levels were analyzed using the photometric method on a Cobas C111 device. The results showed that 35% of respondents had blood lead levels exceeding the CDC (Centers for Disease Control and Prevention) threshold of &gt;3,5 µg/dL. Additionally, 15% of respondents had serum iron levels below the normal range, and 10% had levels above the normal reference according to the World Health Organization (WHO). The Independent Samples T-Test revealed a p-value of 0,975 (p &gt; 0,05), indicating no significant difference in serum iron levels between groups with normal and elevated blood lead levels. The mean difference in serum iron between groups was only 0,42 µg/dL, with a 95% confidence interval that was wide and included zero.</em></strong></p> <p>&nbsp;</p> Wimpy Wimpy Hesti Dwi Utami Copyright (c) 2025 Wimpy Wimpy, Hesti Dwi Utami https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-06-30 2025-06-30 10 2 116 121 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POLA PEMBERIAN MAKANAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 1-3 TAHUN DI DESA GUWO https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/jnh/article/view/463 <p>Masalah status gizi anak usia 1-3 tahun menjadi perhatian utama karena tingginya angka kekurangan gizi pada kelompok usia ini. Faktor pengetahuan dan sikap ibu terhadap pola pemberian makanan berperan penting dalam menentukan status gizi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan status gizi anak usia 1-3 tahun di Desa Guwo. Menggunakan metode kuantitatif dengan teknik total sampling, penelitian ini melibatkan 130 ibu yang memiliki anak usia 1-3 tahun. Data dikumpulkan melalui kuesioner tentang pengetahuan dan sikap serta pengukuran status gizi anak menggunakan indeks antropometri BB/U. Analisis data dilakukan dengan uji Somers’ d. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mayoritas ibu berada dalam rentang usia 22-35 tahun (median 29 tahun) dan memiliki tingkat pendidikan SMA (56,9%). Status gizi anak menunjukkan bahwa sebagian besar memiliki status gizi normal (97,7%) dan hanya 2,3% masuk kategori gemuk. Hasil analisis menunjukkan bahwa mayoritas ibu memiliki pengetahuan dalam kategori kurang (47,7%), cukup (25,4%), dan baik (26,9%). Sedangkan sikap ibu didominasi oleh kategori sangat tinggi (51,5%) dan tinggi (26,2%). Uji Somers’ D menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan status gizi anak (p = 0,076, r = 0,071) serta sikap ibu dengan status gizi anak (p = 0,092, r = 0,077). Hubungan yang ditemukan bersifat sangat lemah, sehingga faktor lain seperti kondisi ekonomi keluarga, pola asuh, dan akses terhadap makanan bergizi juga berperan dalam menentukan status gizi anak. Kesimpulannya, Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan status gizi anak usia 1-3 tahun di Desa Guwo. Intervensi peningkatan status gizi anak sebaiknya tidak hanya berfokus pada peningkatan pengetahuan dan sikap ibu, tetapi juga mempertimbangkan faktor eksternal yang lebih luas, termasuk edukasi gizi berbasis komunitas dan peningkatan kesejahteraan keluarga.</p> Dyana Putri Ellyzabeth Kurnia Wijayanti Indra Tri Astuti Copyright (c) 2025 Dyana Putri Ellyzabeth, Kurnia Wijayanti, Indra Tri  Astuti https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-08-06 2025-08-06 10 2 122 139 10.52488/jnh.v10i2, Juni.463 POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN DIRI PERSONAL HYGIENE ANAK USIA 3 – 5 TAHUN https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/jnh/article/view/465 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pola asuh orang tua&nbsp; dan kemandirian anak dalam menjaga kebersihan diri (<em>personal hygiene</em>) pada usia 3 – 5 tahun. Latar belakang penelitian ini menekankan peran krusial pola asuh orang tua dan membentuk kemandirian anak, khususnya dalam hal kebersihan diri. Hal ini terutama penting bagi anak usia prasekolah, yang lebih rentan terhadap penyakit jika kemandirian dalam menjaga kebersihan diri tidak diajarkan dan diterapkan dengan baik. <strong>Metode</strong>: pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan Desain pendekatan <em>cross sectional.</em> Data dalam peneliatian ini merupakan kategorik sehingga analisis data dalam penelitian menggunakan uji rank spearman. Sampel penelitian melibatkan 60 responden yang dipilih melalui teknik total sampling di TK Dharma Wanita Pati. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner pola asuh orang tua dan kuesioner kemandirian <em>personal hygiene </em>anak. <strong>Hasil</strong>: hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi signifikan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian diri <em>personal hygiene </em>anak (<em>p value =</em> 0,000; <em>r = </em>0,617).&nbsp; Sebagian besar responden (66,6%) menerapkan pola asuh demokratis, dengan cukup mandiri 25 (41,7%) dan mandiri 14 (23,2%). Hubungan dalam penelitian ini menegaskan bahwa semakin tepat pola asuh orang tua yang diterapkan kepada anak, akan menjadikan anak semakin mandiri dalam melakukan <em>personal hygiene.</em> <strong>Kesimpulan</strong>: Penelitian ini menyatakan bahwa untuk menjadikan anak mandiri dalam perilaku <em>personal hygiene </em>dibutuhkan peranan orang tua terutama dalam pola asuh pada anak yang memiliki usia prasekolah, demi mendukung tumbuh kembang anak.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Pola Asuh, Kemandirian <em>Personal Hygiene, </em>Anak Prasekolah.</p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> Dewi Putri Kurnia Wijayanti Nopi Nur Khasanah Copyright (c) 2025 Dewi Putri, Kurnia Wijayanti, Nopi Nur Khasanah https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-08-06 2025-08-06 10 2 140 146 HUBUNGAN PERAN IBU DENGAN KEJADIAN SIBLING RIVALRY PADA ANAK PRA SEKOLAH USIA 3-5 TAHUN DI RAUDLATUL ATHFAL (RA) NAHDLATUL FATA JEPARA https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/jnh/article/view/458 <p>pada usia 3-5 tahun. Peran ibu yang baik sangat penting untuk perkembangan emosional anak dan dapat mengurangi konflik tersebut. <strong>Metode:</strong> Penelitian kuantitatif dengan desain analitik korelasional menggunakan pendekatan <em>cross sectional</em>. Sampel terdiri dari 58 ibu yang memiliki anak usia 3-5 tahun dan lebih dari satu anak di RA Nahdlatul Fata Jepara. Data dikumpulkan melalui kuesioner teruji validitas dan reliabilitasnya. Uji Spearman Rank digunakan untuk menguji hubungan antara peran ibu dan sibling rivalry. <strong>Hasil:</strong> Hasil analisis menunjukkan hubungan signifikan antara peran ibu dan sibling rivalry pada anak usia 3-5 tahun di RA Nahdlatul Fata Jepara, dengan p<em>-value</em> 0,000 dan koefisien korelasi 0,856, yang menunjukkan hubungan kuat dan positif. <strong>Kesimpulan:</strong> Ada hubungan signifikan antara peran ibu dengan kejadian <em>sibling rivalry</em> pada anak usia pra-sekolah di RA Nahdlatul Fata Jepara.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Kata Kunci</strong><em>: </em>Peran Ibu, <em>Sibling Rivalry</em>, Anak Pra Sekolah</p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> Absah Rica Rafika Kurnia Wijayanti Copyright (c) 2025 Absah Rica Rafika, Kurnia Wijayanti https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-08-06 2025-08-06 10 2 147 154 HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET DENGAN KUALITAS TIDUR ANAK DI MI RAUDLATUL WILDAN WEDUNG https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/jnh/article/view/462 <p>Kualitas tidur yang optimal memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan fisik, emosional, dan kognitif anak. Namun, meningkatnya penggunaan gadget pada anak usia sekolah sering dikaitkan dengan gangguan tidur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara penggunaan gadget dengan kualitas tidur anak usia 10-12 tahun di MI Raudlatul Wildan Wedung Demak. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif analitik dengan desain <em>cross-sectional</em>. Sampel terdiri dari 117 siswa yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner demografi, durasi penggunaan gadget, dan kualitas tidur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Analisis data dilakukan dengan uji korelasi <em>Spearman rank</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden (84,6%) memiliki tingkat penggunaan gadget yang kurang baik (&gt; 1 jam/hari), dan sebagian besar (84,6%) mengalami gangguan tidur berat. Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara penggunaan gadget dengan kualitas tidur (p=0,000), dengan nilai korelasi positif lemah (r=0,877). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan gadget yang berlebihan berhubungan dengan penurunan kualitas tidur pada anak usia sekolah. Oleh karena itu, disarankan agar orang tua dan pihak sekolah membatasi durasi penggunaan gadget serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola tidur yang sehat guna mendukung perkembangan anak secara optimal.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> penggunaan gadget, kualitas tidur, anak usia sekolah.</p> Dewi Sukma Lulita Sari Kurnia Wijayanti Indra Tri Astuti Copyright (c) 2025 Dewi Sukma Lulita Sari, Kurnia Wijayanti, Indra Tri  Astuti https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-08-06 2025-08-06 10 2 155 160 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN SOSIALISASI PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK NUSA INDAH NGEMPON https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/jnh/article/view/459 <p><strong>Latar Belakang:</strong> Kemampuan sosialisasi merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh anak prasekolah agar mereka dapat mengolah emosi, mampu bergaul, menumbuhkan rasa percaya diri, serta siap beradaptasi ketika sudah mulai memasuki usia sekolah. Pola asuh orang tua sangat penting untuk membantu anak melakukan kemampuan sosialisasi di lingkungannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemampuan sosialisasi pada anak usia 4-6 tahun di TK Nusa Indah Ngempon. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan desain <em>cross sectional</em> dengan 64 responden yaitu ibu yang memiliki anak usia 4-6 tahun di TK Nusa Indah Ngempon. Variabel dalam penelitian ini menggunakan uji <em>rank spearman</em> untuk menentukan hubungan pola asuh orang tua dengan kemampuan sosialisasi pada anak usia 4-6 tahun di TK Nusa Indah Ngempon. <strong>Hasil:</strong> Hasil analisis dengan uji rank spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan pola asuh orang tua dengan kemampuan sosialisasi pada anak usia 4-6 tahun di TK Nusa Indah Ngempon dimana <em>p value</em> 0,000 (p value&lt;0,05) dengan nilai korelasi 0,602 yang berarti korelasi antar variabel kuat dan arah hubungan positif. Artinya, semakin baik pola asuh orang tua, semakin tinggi kemampuan sosialisasi yang dimiliki oleh anak. <strong>Kesimpulan:</strong> Terdapat hubungan pola asuh orang tua dengan kemampuan sosialisasi pada anak usia 4-6 tahun di TK Nusa Indah Ngempon.</p> Alifta Dyah Ayu Prameswari Kurnia Wijayanti Copyright (c) 2025 Alifta Dyah Ayu Prameswari, Kurnia Wijayanti https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-08-06 2025-08-06 10 2 161 169 PENGARUH PEMBERIAN VIDEO ANIMASI TENTANG PERAWATAN GIGI TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PERAWATAN GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/jnh/article/view/461 <p><em>Riset Kesehatan dasar di Indonesia menemukan bahwa 57,6% penduduk memiliki masalah gigi, selain itu ada proporsi gigi berlubang atau karies sebesar 45,5% di seluruh Indonesia dan 43,4% di Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian video animasi tentang perawatan gigi terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku perawatan gigi pada anak usia sekolah di SDN Karangwono 02. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan pre eksperimen rancangan penelitian ini menggunakan one group pre-test design pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Jumlah responden sebanyak 58 orang dengan Teknik total sampling. Data yang diperoleh diolah secara statistic dengan menggunakan uji Wilcoxon. Dari hasil uji yang dilakukan pada 58 responden menunjukkan jenis kelamin laki-laki lebih tinggi disbanding Perempuan karakteristik responden penelitian ini Sebagian besar laki-laki (51,7%), dengan usia dominan anak-anak berusia Sembilan hingga sepuluh tahun (34,5%) dan Sebagian besar dari kels IV (34,5%). Sebelum intervensi, mayoritas responden memiliki pengetahuan yang cukup (53,4%), tetapi setelah pemutaran video animasi, pengetahuan mereka meningkat signifikan ke kategori baik. Sikap responden yang awalnya negative juga berubah menjadi positif setelah intervensi. Drlsin itu, perilaku reponden yang sebelumnya berada pada kategori cukup (43,1%) meningkat signifikan ke kategori positif (74,1%), uji Wilcoxon pre dan post menunjukkan hasil p 0,00&lt;0,05. Ada pengaruh antara hasil pre test dan post test pengaruh pemberian video animasi tentang perawatan gigi terhadap pengetahuan , sikap, dan perilaku perawatan gigi.&nbsp;</em></p> Dewi otavia sari Kurnia Wijayanti Nopi Nur Khasanah Copyright (c) 2025 Dewi otavia sari, Kurnia Wijayanti, Nopi Nur Khasanah https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-08-06 2025-08-06 10 2 170 181 HUBUNGAN ANTARA FAMILY SUPPORT DAN SELF EFFICACY TERHADAP KUALITAS HIDUP ANAK KANKER https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/jnh/article/view/460 Tika Roudotul Jannah - Kurnia Wijayanti Indra Tri Astuti Copyright (c) 2025 Tika Roudotul Jannah -, Kurnia Wijayanti, Indra Tri  Astuti https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-08-06 2025-08-06 10 2 182 197 10.52488/jnh.v10i2, Juni.460 DETEKSI GEN FIRMH PADA SAMPEL URIN DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/jnh/article/view/468 <p><em>Ginjal berperan dalam menjaga homeostatis cara membuang kelebihan H<sub>2</sub>O dan elektrolit melalui urin. Sistem saluran urin dari individu sehat normalnya steril. Adanya bakteri dalam sedimen urin menandakan terjadinya kontaminasi atau adanya infeksi saluran kemih. Keberadaan mikroorganisme dalam urin dapat disebabkan juga oleh mikrorganisme yang masuk kedalam saluran kemih serta berkembang biak didalam saluran kemih tersebut. Penyebab patogen yang paling umum adalah bakteri Escherichia coli. Kemampuan Escherichia coli untuk menyebabkan infeksi saluran kemih yang berhubungan dengan faktor virulensi khususnya fimbrae tipe 1 dengan subunit adhesi (fimH). Gen FirmH merupakan bagian yang paling penting dalam patogenesis infeksi saluran kemih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan gen FirmH E.coli pada sampel urin dengan metode polymerase chain reaction. Sampel urin diperoleh dari mahasiswa yang tidak mengalami gejala penyakit apapun. Isolasi DNA bakteri didapatkan dari sampel urin dan semua isolat DNA dapat tervisualisasi pada gel elektroforesis. Dari pemeriksaan amplifikasi PCR dapat diketahui bahwa terdapat gen fimH yang tervisualisasi pada 164 bp pada 9 sampel yang menjadi penanda keberadaan Escherichia coli dan 1 sampel yang negatif</em></p> Fitria Diniah Janah Sayekti Mastuti Widi Lestari Dahlan Sitohang Copyright (c) 2025 Fitria Diniah Janah Sayekti, Mastuti Widi Lestari, Dahlan Sitohang https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-06-30 2025-06-30 10 2 198 204 DISLOKASI DAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN DENGAN TOTAL HIP ARTHROPLASTY: SCOPING REVIEW OF RANDOMIZED CONTROL TRIAL STUDY https://jurnal.politeknikyakpermas.ac.id/jnh/article/view/469 <p><strong>Latar belakang: </strong>Pasien lanjut usia (lansia) paska operasi patah tulang pinggul atau Total Hip Arthroplasty (THA) memiliki permasalahan yang menyebabkan proses penyembuhannya menjadi terganggu, seperti dislokasi pinggul yang pada umumnya terjadi dalam kurun tiga bulan pertama setelah operasi THA. <strong>Tujuan: </strong>untuk mengetahui kualitas hidup lansia yang mengalami dislokasi paska operasi patah tulang pinggul.<strong> Metode: </strong><em>scoping review </em>menggunakan <em>Preferred Reportung Items for Systematic review and Meta-Analyses (PRISMA Flowchart), </em>dengan kriteria inclusi (1) Artikel dari tahun 2017-2024, (2) metode Randomize control trial (RCT), (3) Artikel tentang dislokasi dan kualitas hidup lansia operasi patah tulang pinggul. <strong>Hasil: </strong>Pencarian literatur telah mengidentifikasi 1534 artikel, 198 duplikat artikel yang dikeluarkan dan didapatkan 10 artikel RCT yang memenuhi kriteria untuk direview. Ditemukan dua tema utama yaitu; (1) Risiko dislokasi setelah operasi patah tulang pinggul Lansia; a) penyebab terjadinya dislokasi patah tulang pinggul setelah operasi; b) dislokasi berulang; 3) kualitas hidup pasien pasca operasi patah tulang pinggul. (2) Faktor yang terkait dengan pemulihan fungsional dislokasi patah tulang pinggul lansia; a) meningkatkan mobilitas; b) Terapi hemiarthoplasty; c) Pendekatan anterior mengurangi dislokasi dibandingkan pendekatan posterior. <strong>Kesimpulan: </strong>Dislokasi paska operasi patah tulang pinggul menyebabkan perburukan qualitas hidup lansia. Program pencegahan dislokasi paska operasi patah tulang pinggul menjadi hal yang penting dalam proses rehabilitasi pasien.&nbsp;</p> Wantonoro Wantonoro Sigit Harus Made Suandika Copyright (c) 2025 Wantonoro Wantonoro, Sigit Harus, Made Suandika https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-08-06 2025-08-06 10 2 205 227