PERBANDINGAN UJI COLIFORM AIR SUMUR DAN PDAM DI DAERAH SUTOREJO

Abstract

Keamanan konsumsi air minum saat ini sangat diutamakan, terbukti dengan munculnya banyak produksi air mineral dalam kemasan galon dan kemasan lainnya, membuktikan tingginya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan masyarakat juga sudah mengerti akan bahaya kontaminasi mikroorganisme, khususnya bakteri coliform terhadap kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, peneliti melakukan analisis pada sumur air dan PDAM di Daerah Sutorejo karena peneliti masih sering menemukan banyak yang menggunakan sumur air dan PDAM untuk konsumsi sehari-hari. Tujuan penelitian untuk mengetahui jumlah bakteri Coliform pada air sumur dan PDAM di Wilayah Sutorejo, membandingkan jumlah bakteri Coliform pada air sumur dan PDAM dengan persyaratan Menteri Kesehatan RI Nomor 32 Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sampel penelitian adalah air sumur sebanyak 16 sampel dan air PDAM sebanyak 16 sampel dengan total 32 sampel. Data yang diperoleh kemudian ditabulasi dan dilakukan analisis data hingga terbentuk hasil. Berdasarkan hasil penelitian dari 32 sampel, diperoleh 10 sampel PDAM Memenuhi Syarat (MS) dengan persentase 62,5%, dan 6 sampel air PDAM dengan persentase 37,5% Tidak Memenuhi Syarat (TMS). 16 sampel air sumur dengan persentase 100% Tidak Memenuhi Syarat (TMS) karena sudah lebih dari standar baku mutu persyaratan air bersih. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua sumur air tidak dapat dikonsumsi, dan air PDAM di Wilayah Sutorejo dapat dikonsumsi dengan catatan Memenuhi Syarat (MS) sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 dengan persyaratan air untuk keperluan higiene sanitasi adalah 50/100 ml air .