Pengaruh Intensitas Home Program Terhadap Peningkatan Bahasa Ekspresif Pada Anak Developmental Language Disorder

Abstract

ABSTRAK

Pendahuluan Developmental Language Disorder adalah gangguan yang ditandai oleh kemampuan bahasa yang rendah dan bertahan lama, gangguan bahasa perkembangan mempengaruhi berbagai aspek pemrosesan bahasa, seperti fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik. Faktor penyebab yang paling besar adalah kurangnya stimulus dari lingkungan, sehingga diperlukan peran aktif keluarga ataupun orang tua dalam perkembangan bahasa anak. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas pemberian home program keluarga terhadap peningkatan bahasa ekspresif tingkat kata pada anak developmental language disorder di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. Metode Penelitian ini menggunakan desain One-Group Pre-Test and Post-Test, dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Tiap sampel akan diberikan Pre-Test menggunakan Tes Kosakata Verbal Ekspresif (TKV-E) kemudian diberikan Home Program yang dilakukan keluarga di rumah sebanyak 20 kali dalam 4 minggu, yang kemudian akan di berikan Post-Test dan dianalisis univariat dan bivariat menggunakan uji Paired T-Test. Hasil pre-test menunjukkan nilai raw score paling rendah adalah 10, paling tinggi 29, dengan rata-rata 20.50. Hasil post-test menunjukkan nilai raw score paling rendah adalah 14, paling tinggi 36, dengan rata-rata 28.60. Hasil uji Paired T-Test menunjukkan nilai korelasi sebesar 0.935 dengan nilai p (Sig.) sebesar 0.000. Kesimpulan Terdapat pengaruh intensitas pemberian home program keluarga terhadap peningkatan bahasa ekspresif tingkat kata pada anak developmental language disorder, dengan nilai korelasi sebesar 0.935 dengan nilai p (Sig.) sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga ataupun orang tua memiliki peran penting dalam perkembangan bahasa anak, dikarenakan mereka paling banyak menghabiskan waktu bersama anak di rumah.