MOBILISASI  DINI UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN DAN  LONG OF STAY PADA IBU POST SECTIO CAESARIA

Tutik Kurniawati; Mehnap Mehnap; Sismulyanto Sismulyanto

doi:10.52488/jnh.v9i1, Maret.358

Authors

Tutik Kurniawati Universitas Qamarul Huda Bagu
Mehnap Mehnap Universitas Qamarul Huda Bagu
Sismulyanto Sismulyanto Universitas Qamarul Huda Bagu

DOI:

https://doi.org/10.52488/jnh.v9i1,%20Maret.358

Keywords:

Post Sectio caesaria, mobilisasi, kecemasan, long of stay

Abstract

Pendahuluan Angka persalinan sectio caesarea (SC) naik dari 5% pada tahun 2000 menjadi 31,9% pada tahun 2019. Periode pemulihan pada post operasi dikenal sebagai waktu yang rentan akan terjadinya komplikasi. Penurunan tekanan darah menjadi komplikasi yang sering terjadi. pada ibu nifas terjadi pada kurun waktu 1-24 minggu pertama, sedangkan Di Indonesia prevalensi gangguan kecemasan dan emosional menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 menunjukan bahwa 9,8% terjadi pada wanita usia 15 tahun keatas dengan gejala yang ditunjukan adalah kecemasan, dan prevalensi kejadian kecemasan pada minggu pertama kelahiran adalah 24%. Kecemasan pada ibu nifas terjadi karena perubahan pola istirahat dan tidur serta body image pada ibu nifas yang akan berangsur pulih pada 42 minggu pasca persalinan. Metode : penelitian ini mengunakan eksperimen pada kelompok intervensi dan kelopmpok kontrol dengan pre dan post test design, menggunakan 22 responden. Hasil : setelah dilakukan intervensi terdapat perubahan yang signifikan pada ibu yang diberikan kecemasan dengan menggunaakan fisher excact test diperoleh hasil p-value 0,032 lebih kecil dari 0,05, terdapat perbedaan hasil kecemasan pada kelompok intervensi setelah dilakukan mobilisasi. Perbedaan long of stay pada kelompok intervensi dengan mean (2,36) lebih kecil dari kelompok kontrol yaitu (3,09), dengan Mann Whitney Test diperoleh hasil p-value 0,002 lebih kecil dari 0,05

Downloads

Download data is not yet available.

References

Frayoga, F., & Nurhayati, N. (2017). Prayoga 2017, Retensi, Mobilisasi. XIII(2), 226–233.

Rahayu, S., & Melyana Nurul W, R. K. D. (2018). Pengaruh Masase Endorphin terhadap tingkat kecemasan dan involusio uteri ibu nifas. Jurnal Kebidanan. Vol. 8 No.1. Oktober 2018. p- ISSN.2089-7669. e-ISSN.2621-2870. Jurnal Kebidanan, 8(1), 29–36.

Sari, N. P. (2013). Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Peningkatan Peristaltik Usus Pada Pasien Post Operasi di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. Medica Majapahit, 5(1), 1–11.

Tubalawony, L. S., & Siahaya, A. (2023). Pengaruh Anestesi Spinal Terhadap Kejadian Hiportemi Pada Pasien Post Operasi. Jurnal Keperawatan, 15(1), 331–338.

Warmiyati, & Ratnasari, F. (2022). Pengaruh Sectio Caesarea Eracs Terhadap Percepatan Mobilisasi pada Ibu Bersalin di RS Hermina Daan Mogot Tahun 2022. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(9), 822–823.

Yuniar, E. N. (2020). Pengaruh Posisi Duduk Selama 3 Menit Setelah Induksi Spinal Anestesi Terhadap Kejadian Hipotensi Pada Pasien Dengan Spinal Anestesi di RSUD Dr. Soedirman Kebumen [Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Yogyakarta]. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/2861

Haloho, Cristinawati B/R LL& SEP. Pemberian Kombinasi Pijat Punggung dan Self- Talk terhadap Tingkat Kecemasan dan Breastfeeding Self Efficacy pada Ibu Postpartum. Poltekkes Kemenkes Semarang. 2020;

Rahayu S, Widyawati MN, Dewi RK. Pengaruh Masase Endorphin Terhadap Tingkat Kecemasan dan Involusi Uteri Ibu Nifas. J Kebidanan. 2018;8(1):29.

Mulati E, Kirana P, Nida R, Lovely D, Ari KJ, Dwiana O dkk. Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas, dan Bayi Baru Lahir Di Era Pandemi Covid-19 [Internet]. Jaka: Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI; 2020. 9–12 p. Available from: http://www.kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Pedoman bagi Ibu Hamil, Bersalin, Nifas dan BBL di Era Pandemi COVID 19.pdf

Ceulemans Michael D. Mental Health Status of Pregnant and Breastfeeding Women During the COVID-19 Pandemic: A Call for Action. Dep Pharm Pharmacol Sci KU Leuven Belgium. 2020;1–4.

Kemenkes RI. Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2018.

Kemenkes RI. Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas pada Masa Pandemi Covid-19. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.

Afifah Nur, Anna Milliza, Teuku Yudha Iqbal. (2022). Pengaruh mobilisasi dini terhadap berkemih spontan pasca bedah sesar dengan anastesi spinal di Rumah Sakit Tk. IV IM 07.01 Lhokseumawe.Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 1 No.12 (1054-1062)

Brunner & Suddarth. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12 volume 1. Jakarta : EGC

Brunton. (2011). Goodman & Gilman: Manual Farmakologi dan Terapi. Jakarta: EGC.

Carpenito. (2000). Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinik. Jakarta: EGC.

Dewi Mashitoh. (2018). Lama Operasi dan Kejadian Shivering Pada Pasien Pasca Spinal Anastesi. Journal of Applied Nursing.

Effendy,Christantie dan Sri Oktri Hastuti, (2005), Kiat Sukses menghadapi Operasi, Yogyakarta: Sahabat Setia.

Emily et al, (2015). Early Mobilization: Changing The Mindset. (Online), (http://dx.doi.org/10.4037/ccn2015512, diakses pada 6 Desember 2016).

Essam dkk. (2011). Effect Of Sitting Up For Five Minutes Versus Immediately Liying Down After Spinal Anesthesia For Caesarean Delivery On Fluid And Ephedrine Requirement. Jurnal Canadin Anesthesiologists Volume 58. Hal: 1084-1089.

Frayoga Nurhayati. (2017). Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Pemulihan Kandung Kemih Pasca Pembedahan dengan Anastesi Spinal.Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik. Vol 13 No.2

Gustomi P. Mono, Qomariyah. (2018). Efektifitas Pemberian Cairan Kristaloid dan Koloid pada Pasien SC dengan Regional Anestesi terhadap Mean Arterial Pressure. Jurnal of Ners Community Volume 09. Hlm 106-118

Gruendemann dan Fernsebner. (2005). Buku Ajar: Keperawatan Perioperatif (Comprehensive Perioperative Nursing) Volume 1 Prinsip. Jakarta: EGC.

Hidayat. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia, Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, (2008). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.

Yuniar Ninda Ega. (2020). Pengaruh Posisi Duduk Selama 3 Menit Setelah Induksi Spinal Anestesi Terhadap Kejaidan Hipotensi Pada Pasien Dengan Spinal Anestesi di RSUD Dr. Soedirman Kebumen. Journal Applied Nursing

WHO. (2013). Global Health Observatory Data Respiratory (http://apps.who.int/gho/data/view.main.60750?langen, diakses pada 23 Januari 2017).

Keat, Bate, Bown, Lanham. (2013). Anaesthesia On The Move. Jakarta: Indeks.

Kelana Kusuma Darma.(2014).Metodologi Penelitian Keperawatan. Panduan Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: CV Trans Info Media.