Pengaruh Shalat Dalam Menurunkan Tingkat Ansietas Dan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
DOI:
https://doi.org/10.52488/jnh.v1i2.45Keywords:
Shalat, tingkat kecemasan, adar glukosa darah, DM tipe 2Abstract
Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan diri yang optimal, salah satunya melalui penanganan yang sehat. Shalat dapat membantu tercapainya koping yang sehat dengan dipromosikan relaksasi dan mengurangi kecemasan sehingga berdampak pada pengendalian glikemik. Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh shalat terhadap tingkat kecemasan dan kadar glukosa darah.
Rancangan penelitian ini adalah quasi eksperimental design dengan pre-post test without control group design. Dua belas orang berpartisipasi dalam studi protokol ini melalui pengambilan sampel berurutan. Responden diberikan intervensi shalat lima kali selama lima hari kemudian dilakukan pengukuran kadar kecemasan dan kadar glukosa darah. Analisis data menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test, Friedman Test, dan Mann Whitney.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa shalat menurunkan tingkat kecemasan (p = 0,003, mean rank = 6,00-0,00) dan kadar glukosa darah (p = 0,002, mean rank = 6,50-0,00) . Usia pasien, pola makan, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat kecemasan dan glukosa darah pasien.
Kesimpulannya, shalat dapat menurunkan tingkat kecemasan dan glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe 2. Perawat disarankan memfasilitasi pasien untuk shalat lima kali sehari dan memperhatikan usia pasien, pola makan, dan dosis insulin. Metode penelitian selanjutnya dapat dimodifikasi dengan menggunakan metode campuran.
Kata kunci: Shalat, tingkat kecemasan, kadar glukosa darah, DM tipe 2.